Review E-Book “Monster-Monster (Karma Sang Begal)”
|
2 May 2015
|
Book Review
|
~A First E-book by Rons Onyol Imawan~
E-book pertama dari
Rons Imawan ini memiliki ketebalan 70 halaman, dengan cerita yang sangat
menarik dan fresh. Kisah dengan genre thriller
phsicology ini menceritakan sepak
terjang dari seorang “monster” jalanan yang berdarah dingin hingga suatu hari
dia menemui karmanya. Seperti kalimat pamungkas yang selalu dipakai Bang Onyol
di penutup kata pengantarnya, “Selamat tersesat di pesta aksara” kisah ini
mampu membuat pembacanya tersesat dan terbawa ke dalam cerita di dalamnya.
Secara garis besar
kisah ini menceritakan tentang Sangiang, seorang begal yang sangat sadis dan
membunuh semua korban yang diincar hartanya tanpa ampun. Meskipun demikian, dia
adalah seorang suami dan ayah yang baik bagi keluarga kecilnya. Dua peran itu
dia lakukan dengan sangat baik. Kemudian Sangiang harus berurusan dengan
Baradi, seorang anggota kopassus yang istri dan anaknya menjadi salah satu
korban kesadisan Sangiang. Tidak hanya itu, adik ipar dari Baradi juga harus
menanggung cacat seumur hidup karena Sangiang. Untuk meredam dendam Baradi,
Sangiang mengikatnya dengan sebuah perjanjian. Lalu, perjanjian apakah yang dia
buat?
Bahasa yang digunakan
Bang Onyol dalam kisah ini mudah dipahami. Tidak begitu banyak menggunakan
istilah-istilah asing yang membuat pembaca harus gugling untuk mencari tahu maknanya. Selain itu setiap kalimat juga
enak dibaca. Mengena, tidak bertele-tele. Dengan sisipan kata-kata mutiara ala
Bang Onyol yang selalu “nendang” dan mengena di hati.
Alur yang terdapat
dalam cerita ini adalah alur campuran, dimana pada awal cerita dikisahkan tentang anak Sangiang yang meminta
kado ulang tahun dari Sangiang dan sedikit kisah dari kekejaman sang monster.
Diceritakan juga kisah tentang Baradi yang mengunjungi makam istri dan anaknya.
Setelah itu baru diceritakan latar belakang dari kejadian-kejadian tersebut dan
ceritanya terus berkembang maju. Penggunaan alur ini membuat pembaca menjadi
semakin penasaran dan tidak akan berhenti membaca sebelum sampai diakhir cerita
karena jalan cerita yang susah ditebak. Sudut pandang yang digunakan adalah
sudut pandang orang ketiga serba tahu, dimana Bang Onyol mampu mengemukakan
segala tingkah laku dan pikiran semua tokoh.
Moral yang didapat dari
cerita ini adalah, sebuah keluarga mampu menguatkan seseorang dan membuatnya
diliputi dengan kasih sayang, tapi juga bisa membuat seseorang menjadi penuh
dendam dan bahkan putus asa yang luar biasa jika ada yang menyakiti
keluarganya. Dan kita juga harus mengembalikan segala sesuatu pada diri kita
sendiri, jika kita tidak ingin diperlakukan buruk oleh orang lain maka kita
juga tidak boleh berbuat buruk pada orang lain. Karena karma itu ada.
Cerita ini sangat
menarik, menguras segenap emosi yang ada. Kalau kamu tidak merasakan emosi yang
naik turun saat membacanya, fix, kamu bukan orang yang peka -___-
Yang pengen baca kisah seru "Monster-Monster" ini bisa pesan disini: