PARABEN: Fungsi, Jenis dan Bahayanya

| 16 November 2016 | |
Holla everyone, pakabar? :))

Kali ini aku mau bahas sedikit tentang PARABEN. Kenapa aku tertarik buat nulis ini di blog, karena beberapa waktu terakhir ini aku lagi demen-demennya googling tentang skin care. Dari sekian banyak beauty blogger yang aku baca, rata-rata mereka menghindari skin care yang mengandung PARABEN. Sampe segitunya ya, emang kenapa kalo ada parabennya? Gitu pikirku waktu itu, trus mulai deh baca-baca tentang paraben. Dan secara garis besarnya kaya gini:

PENGERTIAN PARABEN
PARABEN (para-hydroxy alkylbenzoates) merupakan senyawa kimia alami, namun dapat juga dibuat secara sintetis. Paraben merupakan ester (suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik -wikipedia) dari asam p-hydroxybenzoat. Umumnya PARABEN digunakan sebagai bahan pengawet produk kosmetik, makanan, maupun kimia dengan batas-batas tertentu yang dinyatakan aman untuk kesehatan manusia.

FUNGSI PARABEN
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, PARABEN berfungsi sebagai bahan pengawet karena kemampuannya melindungi produk terhadap pertumbuhan mikroba / jamur.

JENIS-JENIS PARABEN
Beberapa jenis paraben yang biasa digunakan dalam produk sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Methylparaben / Nipagin
Methylparaben digunakan secara luas sebagai pengawet dalam kosmetik, makanan, dan produk-produk farmasi. Penggunannya pun dapat dikombinasikan dengan senyawa paraben maupun zat antimikroba lain. Memiliki titik didih antara 125 - 128 derajat Celcius, berbentuk seperti kristal tak berwarna (atau serbuk kristal putih) dan tidak berbau. Efektifitasnya memiliki rentang pH 4 - 8. Konsentrasi yang umum digunakan adalah rentang 0,02% - 0,3%.

Berbagai penelitian menunjukkan jika dalam batas wajar pemakaian, substansi ini tidak beracun. Rekomendasi dari FAO dan WHO (1974) adalah 10mg/kg berat badan untuk konsumsi setiap harinya. Namun berdasarkan penelitian Meijo University Jepang (2008), kulit yang diobati dengan methylparaben jika terkena sinar ultraviolet akan rusak. So, kenali baik-baik produk skin care/kosmetik kamu ya. Baca dengan teliti ingredients-nya. Jika memungkinkan, lebih baik gunakan produk tersebut pada malam hari saja.

2. Ethylparaben
Ethylparaben mirip dengan methylparaben. Namun dalam berbagai studi baru yang dilakukan, ethylparaben lebih berpotensi mempertinggi resiko kanker, masalah kesehatan reproduksi, reaksi alergi dan masalah kesehatan lainnya.

3. Propylparaben / Nipasol
Secara alamiah propylparaben mampu diproduksi oleh beberapa jenis serangga dan tanaman, namun yang digunakan sebagai bahan pengawet adalah yang sintetis. Penggunaannya pun sama dengan methylparaben. Memiliki titik didih 295 derajat Celcius dan mudah larut sehingga lebih sering digunakan dalam produk-produk yang water based. Propylparaben berbentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa.

Menurut penelitian Tokyo Metropolitan Research Laboratory of Public Health (2002), propylparaben terindikasi dapat mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi pria.

4. Butylparaben
Butylparaben memiliki larutan yang lebih pekat dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Tidak beracun bila digunakan pada konsentrasi 0,05%. Namun, penelitian pada Mijo University Jepang menemukan bahwa butylparaben bisa mempengaruhi sistem reproduksi, produksi testosteron dan hormon seks terutama pada pria.

PENGGUNAAN PARABEN
Secara umum, PARABEN biasa dijumpai dalam produk-produk berikut:
1. Kosmetik: krim, lotion, sabun pencuci muka dan berbagai krim anti jamur
2. Makanan: sayuran olahan, makanan yang dipanggang, lemak dan minyak, bumbu, pengganti gula dan susu beku yang biasanya sampai konsentrasi 0,1%.
3. Formulasi farmasi
4. Vaksin unggas

BAHAYA KANDUNGAN PARABEN
Nah, sekarang kita udah masuk pada sebab musabab aku nulis artikel ini. Sebelumnya sudah dijelaskan jika penggunaan PARABEN ini masih aman dan ga beracun jika masih dalam batas konsentrasi tertentu. Tapi tetep aja, ga ada salahnya kan kalo kita waspada sejak dini. Imagine this: produk skin care dan kosmetik yang kita pake semuanya mengandung PARABEN (atau setidaknya sebagian besar lah), makanan yang kita makan, juga obat yang kita minum. Satu produk emang memiliki batas wajar, tapi kalo kita makenya barengan? Bayangkan berapa bibit penyakit serius yang kita templokin tiap hari ke wajah kita, ditambah dari makanan sehari-hari. Hiiiiii seremmm >.<

Beberapa bahaya penggunaan PARABEN adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Estrogen Tinggi
Estrogen berperan penting dalam pengaturan siklus menstruasi dan pematangan organ reproduksi wanita. Penggunaan PARABEN dapat menyebabkan tingkat hormon estrogen dalam tubuh meningkat, dikarenakan zat PARABEN yang merembes ke dalam melalui kulit (nah loh). Tubuh menganggap PARABEN ini sama dengan estrogen. Penyakit yang ditimbulkan dari tingginya tingkat estrogen adalah kembung, kista ovarium dan perubahan suasana hati (depresi).

2. Kanker Payudara
Sebuah studi yang dilakukan oleh Darbre dalam Journal of Applied  Toxicology (2004) terdeteksi PARABEN dalam tumor payudara. Meskipun dia juga mengatakan tidak ada petunjuk signifikan yang berhasil membuktikan bahwa paraben menyebabkan atau mempengaruhi pembentukan sel kanker pada payudara. Justru aktivitas estrogen-lah yang bertanggungjawab atas pembentukan sel kanker tersebut.

Tapi tetep aja kan, ya. Khawatir ga sih? Apalagi tubuh kan menganggap PARABEN sama dengan estrogen. Nah terus, disitu kan juga ditemukan adanya PARABEN dalam tumornya........

3. Kenaikan Berat Badan
Penggunaan PARABEN dalam jangka panjang dapat menyebabkan rusaknya kelenjar tiroid, yaitu kelenjar yang bertempat di bagian bawah leher dan berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar ini memiliki peran penting dalam proses metabolisme tubuh. Jika kelenjar ini bermasalah maka berat badan akan naik dan berpotensi menyebabkan obesitas.

4. Kesehatan Reproduksi
Seperti sudah disinggung di atas, PARABEN dapat menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan reproduksi dan infertilitas (kemandulan).

5. Penuaan Dini
Sekarang, apasih yang diinginkan perempuan dari berlelah-lelah dandan, melakukan perawatan sana-sini selain selalu ingin tampil cantik dan awet muda? Nah, justru dengan adanya PARABEN dalam kosmetik kalian malah akan merusak dan mempercepat proses penuaan kulit!!! Zat PARABEN yang terkandung dalam kosmetik akan meningkatkan kepekaan kulit jika terkena sinar matahari. Huhu... T_T

ATURAN PEMAKAIAN OLEH FDA
Berhubung PARABEN digunakan hampir dalam semua produk yang notabene adalah kebutuhan kita sehari-hari, maka FDA (Federal Food, Drug and Cosmetic) menyatakan bahwa penggunaan PARABEN dalam produk harus mematuhi persyaratan dan mencantumkannya dalam ingredients, serta harus lolos uji keamanan dari badan pengawasan obat dan makanan. Selain itu, FDA juga memberikan batasan aman dalam penggunaan PARABEN, yaitu tidak lebih dari 25%. Sedangkan kosmetik pada umumnya hanya berkisar 0,01% - 0,3% saja.

Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri mengenai penggunaan PARABEN. Amerika, Kanada dan Singapura mengizinkan sekitar 1.000mg/kg, Hongkong 550mg/kg sedangkan di Indonesia (BPOM) memberikan kebijakan sekitar 250mg/kg.

Itulah sedikit yang aku pelajari dari PARABEN. Semoga bermanfaat buat kalian ya :)

Sumber:
http://www.amazine.co/12778/tips-aman-kosmetik-ketahui-3-jenis-paraben/
https://lordbroken.wordpress.com/2010/07/06/paraben-dan-kemampuan-antimikrobanya/
http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/36757-benarkah-paraben-dapat-menyebabkan-kanker.html
http://www.kompasiana.com/mazboncel/paraben-apakah-itu_55283a4cf17e61202b8b45cb
http://klinikkecantikan.co.id/tata-rias/kosmetik/bahaya-kandungan-paraben-pada-kosmetik
Skripsi oleh Nisa Dian Hanifah "Formulasi Krim Ekstrak Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) - UNISBA 2013

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content chaBAGUS