Yahudi dan Rokok

| 2 November 2012 | |
Menurut cerita, Yahudi adalah bangsa yang picik dan jahat *menurut cerita loh ya!* Ketika Yahudi menjadi aktor produsen rokok (Kenal sama Philip Morris??? Dia adalah seorang Yahudi yang menguasai 50% pasar rokok diseluruh dunia. Termasuk di Indonesia, HM Sampoerna adalah milik Philip Morris), disaat itu pula mereka melarang penggunaan rokok di negerinya sendiri. Jika kalian berkunjung kerumah Yahudi dan menyalakan rokok, maka tanpa sungkan-sungkan mereka akan mengusir kalian dari rumahnya dan menyuruh untuk merokok diluar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwa nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Sama artinya dengan KETURUNAN PEROKOK BAKAL MEMBAWA GENERASI YANG CACAT OTAK (BODOH). Ini memang merupakan salah satu modus zionis Yahudi di dalam melemahkan musuh-musuhnya.

DR Stephen Carr Leon pernah meneliti tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi. Hasil penelitian tentang genetika dan DNA meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di dalam otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok, tetapi juga akan mempengaruhi "gen" atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat seseorang dan keturunannya menjadi "bodoh" atau "dungu". Jadi, jika penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi, tetapi yang merokok bukanlah orang Yahudi. Kata Carr Leon di dalam sebuah tulisan "Lihat saja Indonesia. Jika Anda ke Jakarta, dimana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke museum, hidung Anda akan segera mencium bau asap rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts!!! Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang ada berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri!!!"
Di dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguhlah cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Hentakan musik dapat merangsang otak, maka tak heran jika banyak pakar musik yang berasal dari bangsa Yahudi.
1 - 6 SD
Di kelas 1 hingga 6, anak-anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segala pelajaran akan dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu, menembak merupakan bagian dari persiapan membela negara.
Sekolah Menengah - Perguruan Tinggi
Disini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski kadangkala proyek mereka kelihatan lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apalagi jika yang diteliti adalah tentang senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang yang lebih tinggi. Satu lagi yang diberi keutamaan adalah fakultas ekonomi. Di akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek dan mempraktekkannya. Mereka akan lulus hanya jika team mereka (yang terdiri dari 10 orang) mampu menghasilkan keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Kesimpulan dari teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Lalu bagaimanakah perbandingannya dengan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerusnya? Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Israel, bandingkan saja dengan tetangga terdekat kita Singapura. Dan ambil contoh yang paling sederhana, rokok. Di Singapura selain diterapkan aturan yang sangat ketat mengenai rokok, harganya juga sangat mahal. Kualitas penduduknya? Bisa kalian bandingkan sendiri dengan Indonesia.

Di artikel lain, Chacha membaca bahwa sebatang rokok mengandung 4.000 (empat ribu) zat/bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:
- Aceton, zat penghapus cat
- Hydrogen Cianide, racun untuk hukuman mati
- Methanol, bahan bakar roket
- Ammonia, Dimethrilnitrosamine, pembersih lantai
- Nepthalene, kapur barus
- Toluene, pelarut industri
- Polonium, bahan bakar korek api
- Arsenic, racun mematikan serangga
- Cadmium, bahan aki mobil
- Carbon Monixide dan Bhutane, gas beracun dari knalpot

Dan masih banyak lagi zat-zat kimia beracun lainnya yang terkandung di dalam sebatang rokok. Akibat yang bisa ditimbulkannya Chacha rasa udah gak perlu lagi ditulis disini. Udah terlalu banyak artikel yang membahasnya panjang lebar. Kalo Chacha tambahin ntar tambah nyesek Pemirsah! >.<

Jadi gimana??? Masih yakin mau ngerokok??? Kaliankah generasi penerus bangsa Indonesia masa depan??? Masih nganggep merokok adalah jantan??? Liat nggak banci-banci kaleng yang biasa mangkal di pinggiran??? Mereka merokok, lalu apakah mereka jantan??? Nonsense!!! ┌П┐(►˛◄’!)

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content chaBAGUS